Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus ditutup sebelum perdagangan berakhir setelah anjlok 5,01% ke posisi 4.895,75 poin pada perdagangan Kamis kemarin (12/3/2020).
Hal ini sesuai dengan kebijakan pembekuan sementara perdagangan saham (trading halt) selama 30 menit dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jika IHSG melemah 5% dalam sehari. Posisi IHSG pada perdagangan kemarin merupakan yang terendah sejak Juni 2016.
Sebelum memulai perdagangan hari ini, Jumat (13/3/2020), ada baiknya kembali mencermati pemberitaan maupun aksi emiten pada Kamis kemarin yang dirangkum CNBC Indonesia:
1.Mau Jual Citos, Erick Thohir Belum Dapat Restu DPR
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan masih membutuhkan izin dari parlemen untuk menjual aset-aset PT Asuransi Jiwasraya (Persero), termasuk Cilandak Town Square (Citos).
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan penjualan Citos masih menunggu rapat oleh panitia kerja (panja) di DPR. Hingga saat ini belum bisa dipastikan pihak mana yang nantinya akan membeli mal di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan ini.
"Belum ada, orang kita juga belum dapat persetujuan DPR. Karena belum disetujui DPR masih dalam panja kita belum bisa [sampaikan]," kata Arya di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
"Belum ada, orang kita juga belum dapat persetujuan DPR. Karena belum disetujui DPR masih dalam panja kita belum bisa [sampaikan]," kata Arya di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
2.ADHI Mau Buyback Saham, Rogoh Rp 100 M
PT Adhi Karya Tbk (ADHI)menyampaikan keterbukaan informasi terkait rencana perseroan membeli kembali (buyback) saham perseroan dari pasar sekunder. Adhi Karya menyiapkan dana Rp 100 miliar untuk melaksanakan buyback saham tersebut.
Mengacu keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pelaksanaan buyback dimulai Jumat (13/3/2020) hingga 13 Juni.
Dalam pelaksanaan buyback tersebut, perseroan menunjuk PT Bahana Sekuritas sebagai perusahaan pedagang efek. Saat ini perseroan memiliki nilai ekuitas sebesar Rp 6,52 triliun. Setelah buyback, nilai ekuitas perseroan akan tergerus menjadi Rp 6,42 triliun.
Dalam pelaksanaan buyback tersebut, perseroan menunjuk PT Bahana Sekuritas sebagai perusahaan pedagang efek. Saat ini perseroan memiliki nilai ekuitas sebesar Rp 6,52 triliun. Setelah buyback, nilai ekuitas perseroan akan tergerus menjadi Rp 6,42 triliun.
"Pembelian kembali saham diharapkan dapat menjaga stabilitas harga saham di masa yang akan datang. Pada saat ini harga saham perseroan tidak mencerminkan kondisi fundamental dan prospek perseroan, diharapkan dengan pembelian kembali saham maka saham perseroan dapat memiliki pergerakan harga saham yang positif," sebut manajemen Adhi Karya dalam keterbukaan informasi tersebut, Kamis (12/3/2020).
3.Incar Dana Rp 1,63 T, Harga Rights Issue Bukopin Rp 250-Rp350
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) dikabarkan telah menentukan harga eksekusi rights issue dalam Penawaran Umum Terbatas V di kisaran Rp 250 sampai Rp 350.
Dengan kisaran harga tersebut, maka Bukopin berpeluang meraih tambahan modal sekitar Rp 1,16 triliun sampai Rp 1,63 triliun dalam penerbitan 4,66 miliar saham baru.
Hal tersebut diungkapkan oleh sumber CNBC Indonesia yang mengetahui rencana tersebut. Dia mengungkapkan bahwa kisaran harga tersebut segera difinalisasi untuk menentukan harga yang spesifik.
Selain itu, sumber tersebut juga menyatakan terbuka kemungkinan besar bahwa salah satu pemegang saham akan menjadi standby buyer atas rights issue yang tidak dieksekusi.
Hal tersebut diungkapkan oleh sumber CNBC Indonesia yang mengetahui rencana tersebut. Dia mengungkapkan bahwa kisaran harga tersebut segera difinalisasi untuk menentukan harga yang spesifik.
Selain itu, sumber tersebut juga menyatakan terbuka kemungkinan besar bahwa salah satu pemegang saham akan menjadi standby buyer atas rights issue yang tidak dieksekusi.
4.BTN Bagi Dividen 10% atau Rp 20,9 M
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) resmi menetapkan pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar 10% dari laba bersih perusahaan tahun 2019 atau senilai Rp 20,92 miliar.
Dengan demikian dividen per saham sebesar Rp 1,98, sementara laba per saham sebesar Rp 19,76. Adapun jumlah laba yang dialokasikan untuk dividen, yang akan disetor kepada pemegang saham mayoritas atau pemerintah adalah sebesar Rp 12,55 miliar, sementara 90% dari sisa laba bersih akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Tahun lalu, BBTN mencetak laba bersih Rp 209 miliar, dari tahun 2018 sebesar Rp 2,81 triliun.
5.Saham Jatuh 41%, WIKA Siap Buyback Rp 300 M
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Perseroan mengalokasikan dana hingga Rp 300 miliar atau paling banyak 20% dari jumlah modal disetor.
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, manajemen WIKA menegaskan perseroan telah menunjuk PT Bahana Sekuritas untuk melakukan buyback tersebut dengan periode 13 Maret-13 Juni 2020.
"Dengan asumsi perseroan menggunakan dana untuk buyback sebesar Rp 300 miliar termasuk biaya transaksinya, maka aset dan ekuitas akan menurun sebesar Rp 300 miliar, namun tidak berpengaruh terhadap penurunan pendapatan perseroan," tegas manajemen, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (11/3/2020).
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, manajemen WIKA menegaskan perseroan telah menunjuk PT Bahana Sekuritas untuk melakukan buyback tersebut dengan periode 13 Maret-13 Juni 2020.
"Dengan asumsi perseroan menggunakan dana untuk buyback sebesar Rp 300 miliar termasuk biaya transaksinya, maka aset dan ekuitas akan menurun sebesar Rp 300 miliar, namun tidak berpengaruh terhadap penurunan pendapatan perseroan," tegas manajemen, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (11/3/2020).
6.PTPP Buyback Saham, Siapkan Rp 250 M
PT PP Tbk (PTPP) mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback) dari pasar sekunder. PTPP sudah mendapatkan restu dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melaksanakan buyback tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), mengalokasikan sebanyak-banyaknya Rp 250 miliar untuk buyback.
Sesuai dengan ketentuan OJK perseroan akan membeli sebanyak-banyak 20% saham dari publik. Pelaksanaan buybackdilakukan mulai pada 13 Maret 2020 hingga 12 Juni 2020.
(tas/tas)
Bisnis - Terbaru - Google Berita
March 13, 2020 at 08:39AM
https://ift.tt/2Q9Wm7u
BUMN Ramai Buyback, Erick Belum Dapat Restu Jual Citos - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BUMN Ramai Buyback, Erick Belum Dapat Restu Jual Citos - CNBC Indonesia"
Post a Comment