Kepala Departemen Industri Keuangan Non Bank (IKNB) II B Bambang Budiawan bilang perlambatan pertumbuhan bisnis pembiayaan bahkan telah terjadi dua tahun terakhir. Pada 2019 lalu, pembiayaan yang disalurkan industri multifinance cuma tumbuh 3,66 persen, sedangkan pada 2018 hanya 8,26 persen.
"2020 prospeknya dipastikan melambat. Faktor utamanya sektor yang dibiayai, khususnya otomotif turun sejak tahun lalu. Tahun ini diperkirakan tidak tumbuh. Faktor eksternalnya karena penyebaran virus corona," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/3).
Secara rinci, pembiayaan multiguna mendominasi sebesar Rp274,84 triliun atau 61 persen dari total pembiayaan. Diikuti pembiayaan investasi sebesar Rp134,83 triliun atawa sebanyak 30 persen. Dari sisi sumber pendanaan, dana industri multifinance tersedia sebesar Rp347,68 triliun atau turun 2,5 persen pada 2019 dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun, pendanaan terdiri dari pinjaman Rp279,08 triliun, dan penerbitan surat berharga surga Rp68,6 triliun.
Kendati kinerjanya tidak terlampau mengilap, industri multifinance masih mencetak laba Rp18,13 triliun. Pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar 13,14 persen pada 2019.
"Yang saya amati, yang paling terkena dampak ini sektor produktif. Kalau perbankan ini kebanyakan kreditnya produktif," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, OJK menuturkan telah mencabut dua izin usaha perusahaan pembiayaan. Kemudian, dua perusahaan multifinance lainnya mengembalikan izin usaha karena tak mampu memenuhi syarat ekuitas minimal Rp100 miliar.
(wel/bir)
Bisnis - Terbaru - Google Berita
March 11, 2020 at 04:01PM
https://ift.tt/38OkRhn
Virus Corona Hantam Bisnis Multifinance - CNN Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Virus Corona Hantam Bisnis Multifinance - CNN Indonesia"
Post a Comment