Search

Ini Deretan Saham Big Cap yang Bikin IHSG Drop Hampir 4% - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin dalam. Aksi panik jual (panic selling) di bursa-bursa utama Asia dan kejatuhan harga minyak dunia membuat investor di pasar saham domestik ikut-ikutan melakukan aksi jual.

Hingga pukul 10.47 WIB, Senin ini (9/3/2020), data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG terkoreksi 3,7% ke level 5.295,25. Sebanyak 316 saham harganya terkoreksi, 49 menguat dan 75 saham stagnan.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 2,34 triliun. Sementara investor asing di semua pasar tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 199,26 miliar.


Saham-saham bank menjadi pendorong pelemahan IHSG hari ini, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 3,39%, saham PT Bank Rakyat Indonesia turun 2,99%. Keduanya merupakan saham berkapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia.

Lalu saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 5,86%, lalu saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ambles 5,87% dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 5,8%.

Saham-saham lainnya yang juga mengalami penurunan besar dan berkontribusi besar terhadap IHSG, yaitu saham PT Astra International Tbk jeblok 4,41% dan saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) ambles 3,79%.

Bursa saham Asia Pasifik pagi ini mengalami koreksi dalam karena ketakutan atas perkembangan wabah virus corona. Selain itu, negara-negara pengekspor minyak gagal mencapai kesepakatan atas harga minyak.

Bursa saham Jepang yang terkoreksi paling dalam, dimana indeks Nikkei drop hingga 5,66% ke level 19.548,34. Indeks Hang Seng drop 3,63%, indeks Shanghai turun 2,41%, indeks Straits Times turun 4,35%, indeks Kospi turun 3,97%, dan index ASX di Australia turun 5,85%.


Pada perdagangan awal pekan ini Senin (9/3/2020), harga minyak mentah anjlok lebih dari 10% dalam sehari dan menjadi koreksi harian yang terdalam sejak 1991 dan menjadi level terendah sejak 24 Februari 2016.

Harga minyak Brent anjlok ke US$ 33,89/barel atau turun 11,38%, sementara harga minyak mentah acuan AS yakni WTI melorot 10,66% ke level US$ 30,62/barel.

Pekan lalu OPEC dan aliansinya Rusia mengadakan pertemuan di Vienna untuk membahas kebijakan produksi minyak grup tersebut sebagai upaya untuk merespons dampak dari corona yang membuat permintaan minyak turun.

Arab Saudi sebagai pimpinan OPEC mengusulkan pemangkasan produksi minyak lebih dalam sebesar 1,5 juta barel per hari (bpd). OPEC akan menanggung 1 juta bpd sementara Rusia dkk diminta berkontribusi sebesar 500.000 bpd. Namun Rusia menolak usulan itu dan pertemuan OPEC+ tak menghasilkan kesepakatan apa-apa.

Sementara itu, virus yang sangat 'infectious' ini sudah menjangkiti lebih dari 100 negara sampai hari ini. Berdasarkan data kompilasi John Hopkins University CSSE, per hari ini sudah ada 109.965 kasus infeksi COVID-19 secara kumulatif. Jumlah pasien meninggal lebih dari 3.800 orang.

Jumlah kasus infeksi virus corona di AS juga bertambah setiap harinya. Hingga pagi ini sudah ada 547 kasus infeksi COVID-19 di AS yang menewaskan 21 orang, paling banyak di King County (17 kematian). Kini Oregon menyandang status darurat menyusul California dkk.

[Gambas:Video CNBC]

(hps/tas)

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terbaru - Google Berita
March 09, 2020 at 11:14AM
https://ift.tt/38BaUUj

Ini Deretan Saham Big Cap yang Bikin IHSG Drop Hampir 4% - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ini Deretan Saham Big Cap yang Bikin IHSG Drop Hampir 4% - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.