Search

Harga Minyak Nyungsep, AS Salahkan Negara-negara Ini! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak anjlok parah pada Senin (9/3/2020), sebagai efek dari pengumuman negara-negara OPEC + pada Jumat lalu, yang mengatakan akan menghentikan pemangkasan produksi mulai akhir Maret.

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) merosot hampir 25% menjadi US$ 31,13 per barel pada hari Senin, setelah sebelumnya anjlok 33% menjadi US$ 27,34, level terendah sejak 12 Februari 2016, menurut Reuters.


Akibat ini, pemerintah AS, produsen minyak terbesar di dunia saat ini, mengamuk. Negeri Paman Sam secara gamblang menuduh negara-negara tertentu berusaha memanipulasi pasar minyak global. Pemerintahan AS juga menyebut negara-negara itu berkontribusi terhadap anjloknya harga minyak.

Ini juga menjadi tanda bahwa pemasok energi AS perlu mengambil peran untuk menahan volatilitas harga, kata Juru Bicara Departemen Energi AS, Shaylyn Hynes, dalam sebuah pernyataan.


"Upaya-upaya para negara yang berperan untuk memanipulasi dan mengejutkan pasar minyak memperkuat pentingnya peran Amerika Serikat sebagai pemasok energi yang dapat diandalkan bagi para mitra dan sekutu di seluruh dunia," kata Hynes, tanpa menyebutkan negara yang dimaksud.

Hynes hanya mengatakan kejatuhan harga minyak sebagai dampak dari pertemuan OPEC + Jumat lalu di Wina, Austria. Ia juga mengatakan pemerintah sedang memantau efek dari wabah virus corona, yang memiliki potensi untuk memukul pasar minyak lebih keras daripada ekonomi secara keseluruhan karena dampaknya telah menekan permintaan bahan bakar untuk transportasi.

Selain Hynes, Presiden AS Donald Trump juga menyampaikan kritiknya terkait jatuhnya harga minyak. Namun, Trump tidak hanya menyalahkan negara-negara OPEC +. Presiden kontroversial itu juga menyebut media memiliki peran atas anjloknya harga minyak.

"Arab Saudi dan Rusia memperdebatkan harga dan aliran minyak. Itu, dan Berita Palsu, adalah alasan penurunan pasar!" cuit orang nomor satu di AS itu di twitternya, Senin.


Sebelumnya pada Jumat, usai bertemu di Wina, negara-negara yang tergabung dalam OPEC + mengumumkan akan berhenti melakukan pemangkasan produksi besar-besaran setelah Rusia menolak melanjutkan memangkas produksi dengan alasan untuk mendukung pasar minyak yang sedang mengalami kemerosotan permintaan akibat merebaknya wabah virus corona (COVID-19) asal Wuhan, China.

OPEC + merupakan kelompok gabungan antara negara-negara OPEC yang dipimpin Arab Saudi, dengan negara-negara sekutu non-OPEC yang dipimpin Rusia. Kesemua negara yang tergabung dalam kelompok itu pertama kali berkomitmen pada kebijakan untuk membatasi produksi minyak secara kolektif pada tahun 2016. Itu merupakan upaya mereka untuk meningkatkan harga. Kesepakatan mulai berlaku pada Januari 2017.

Langkah penghentian pemangkasan produksi yang diumumkan mereka Jumat lalu terancam membuat pasokan minyak membanjiri pasar. Padahal saat ini permintaan sedang lemah akibat merebaknya wabah corona yang telah membuat permintaan tertekan. Wabah corona telah menjadi sentimen yang menakutkan bagi pasar karena telah memberikan dampak ekonomi yang buruk setelah menyebar ke lebih dari 100 negara, menjangkiti 113,582 orang dan menelan 3.996 korban jiwa per Selasa pagi.

Hal itu diperparah pengumuman Arab Saudi yang mengatakan akan memberikan diskon harga minyak. Sebagaimana dilaporkan CNBC International, pasca mengadakan pertemuan di Wina, Arab Saudi mengumumkan rencana memberi potongan harga minyak mentah bagi pelanggan China sebanyak US$ 6 atau US$ 7 per barel. Tidak hanya itu, negara ini juga dilaporkan ingin meningkatkan produksi minyak mentah harian sebanyak 2 juta barel per hari (bph) ke dalam pasar global yang sudah kelebihan pasokan.

[Gambas:Video CNBC]

(res)

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terbaru - Google Berita
March 10, 2020 at 07:27AM
https://ift.tt/2PVUuzl

Harga Minyak Nyungsep, AS Salahkan Negara-negara Ini! - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Minyak Nyungsep, AS Salahkan Negara-negara Ini! - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.