Search

Bahan Masker dari China Mau Habis, Terus Gimana Pak Erick? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akhirnya terinfeksi virus corona atau COVID-19 setelah 2 orang Indonesia terpapar virus asal Wuhan, China ini dan dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan langkah antisipasi terus dilakukan oleh perusahaan BUMN, termasuk oleh BUMN farmasi PT Kimia Farma Tbk (KAEF), yang masuk dalam holding BUMN Farmasi pimpinan PT Bio Farma (Persero).

"Kimia Farma punya 1.300 apotek seperti ini. Di dalam 1.300 apotek ini ada 600 klinik. KAEF sudah melakukan antisipasi sejak 10 Januari di mana salah satunya dengan corona virus corner untuk deteksi dini," kata Erick saat meninjau apotek Kimia Farma di Menteng, di Jakarta, Rabu (4/3/2020).


Terkait dengan persiapan masker, Erick mengatakan kendala saat ini ialah soal bahan baku. Lantaran bahan baku masker itu dari China, jika habis maka ada opsi untuk membeli bahan baku dari Eropa. Namun pilihan impor ini akan membuat harga masker jadi naik karena perbedaan harga bahan baku dari China dan Eropa.

"Tentu bahan dari masker itu dari china. Jadi kalo nanti stoknya habis pasti juga alternatif membeli dari Eropa. Masih ada stoknya di Eropa, tapi harganya kalau dari Eropa pasti lebih mahal. Jadi jangan digosipin ketika nanti stok yang bahan dari China stoknya habis terus harganya naik, nanti dibilang KAEF mengambil kesempatan dalam kesempitan [saat harga naik]. Karena [perbedaan] bahan dari China dan Eropa," kata Erick.

"Kalau harganya dari Eropa, harganya gak Rp 2.000, cuma kalau sekarang stoknya masih ada dan order 7,2 juta dengan produksi dan bahan China ya harga segitu. Habisnya tergantung masyarakat. Kalau satu orang beli isi seribu ya habis," kata Erick.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menegaskan stok masker kain untuk saat ini masih ada sekitar 4.000 dus. Harga per lembar masker ditetapkan sebesar Rp 2.000/lembar.

"Stok untuk masker kain kurang lebih kita ada 4.000 dus kali 50 lah ya [1 dus isi 50 lembar]. Jadi 215 ribu pcs [pieces, lembar]. Di seluruh Indonesia," kata Verdi saat mendampingi pantauan Menteri BUMN Erick Thohir di Apotek Kimia Farma Menteng.

"Kondisi sementara ini kami masih melakukan pemesanan 7,2 juta pcs. Yang untuk masker kain kami pastikan bahwa harga Rp 2.000 perak per pcs," kata Verdi.

Verdi Budidarmo menegaskan saat ini satu orang dibatasi membeli 2 pcs per hari dan hand sanitizer belum dibatasi.

Lebih lanjut Erick menjelaskan dirinya juga sudah mengecek masker dan antiseptik. "Bahkan Kimia Farma sudah mulai membatasi orang beli lebih dari luar. Harga kita pastikan tidak ada harga [naik] yang maaf ketika masyarakat susah Kimia Farma [tidak] menaikkan harga. Itu fungsi BUMN hadir untuk rakyat," tegas Erick.

[Gambas:Video CNBC]


Erick Thohir mengatakan jika habis maka ada opsi untuk membeli bahan baku dari Eropa. Namun pilihan impor ini akan membuat harga masker jadi naik karena perbedaan harga bahan baku dari China dan Eropa.

"Tentu bahan dari masker itu dari china. Jadi kalo nanti stoknya habis pasti juga alternatif membeli dari Eropa. Masih ada stoknya di Eropa, tapi harganya kalau dari Eropa pasti lebih mahal. Jadi jangan digosipin ketika nanti stok yang bahan dari China stoknya habis terus harganya naik, nanti dibilang KAEF mengambil kesempatan dalam kesempitan [saat harga naik]. Karena bahan dari China dan Eropa," kata Erick.

PAGI-Bahan Masker dari China Mau Habis, TerusGimanaPakErick?Foto: Erick Tohir di kimia farma. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)

"Kalau harganya dari Eropa, harganya gak Rp 2.000, cuma kalau sekarang stoknya masih ada dan order 7,2 juta dengan produksi dan bahan China ya harga segitu. Habisnya tergantung masyarakat. Kalau satu orang beli isi seribu ya habis," kata Erick.

Di sisi lain Menteri BUMN Erick Thohir mengimbau kepada perusahaan-perusahaan swasta, tak hanya perusahaan BUMN, untuk bersatu dan ikut serta membantu masyarakat Indonesia di tengah serangan virus corona (COVID-19) yang sudah menginfeksi 2 orang Indonesia.

Erick bahkan menyebutkan pihak swasta seharusnya tak hanya memikirkan keuntungan di tengah kondisi Indonesia yang tengah bergelut dengan serangan COVID-19.

Adapun perusahaan BUMN sudah diimbau untuk membantu masyarakat, salah satunya dengan pembagian masker.

"[Bagi-bagi masker?] kan Bank Mandiri sudah, jangan BUMN terus, kita harus bersatu. Saya juga minta swasta turun bantu rakyat. Swasta kan dapat uang dari rakyat. Jangan juga pada kesempatan ini hanya memikirkan keuntungan. Buktikan kita bersatu turun ke bawah," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terbaru - Google Berita
March 05, 2020 at 07:11AM
https://ift.tt/2ImE52w

Bahan Masker dari China Mau Habis, Terus Gimana Pak Erick? - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bahan Masker dari China Mau Habis, Terus Gimana Pak Erick? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.