Search

Trading Forex: Arah Angin Berpihak ke Yen Jepang, Mau Coba? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar yen Jepang menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (21/11/19) akibat hubungan Amerika Serikat (AS) dan China yang  yang semakin merenggang.

Pada pukul 10:10 WIB, US$ 1 setara dengan JPY 108,48. Yen menguat 0,11% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sebelumnya di awal perdagangan bahkan sempat menguat 0,3%.

Arah angin kini sedang memihak kepada Mata Uang Negeri Matahari Terbit. Sejak awal pekan ini perundingan dagang AS-China mulai menunjukkan tanda-tanda kebuntuan setelah CNBC International melaporkan Pemerintah China pesimis dengan perundingan kesepakatan dagang setelah Presiden AS Donald Trump menolak untuk menghapus bea masuk produk China.

"Mood di Beijing mengenai kesepakatan dagang saat ini pesimistis akibat keengganan Presiden Trump dalam menghapus bea masuk, di mana sebelumnya China percaya AS sudah sepakat akan penghapusan tersebut" kata sumber dari pemerintah China sebagaimana dikutip Eunice Yooh reporter CNBC International.

Sumber tersebut juga mengatakan China kini mengamati dengan seksama situasi politik di AS, termasuk sidang pemakzulan dan pemilihan presiden 2020. Para pejabat China dikatakan mulai mempertimbangkan apakah lebih rasional untuk menunggu hingga semua urusan politik tersebut selesai akibat kemungkinan Trump tidak lagi menjabat sebagai presiden.

Setelahnya, Presiden Trump memberikan tanggapan, bukannya melunak justru tambah keras. Dalam sidang kabinet kemarin, Trump mengatakan akan menaikkan tarif jika China tidak menandatangani kesepakatan dagang.

"Jika kita tidak membuat kesepakatan dengan China, saya akan menaikkan bea masuk, bahkan lebih tinggi lagi" kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.

Jika kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan dagang, Trump berencana akan menaikkan bea masuk lagi pada tanggal 15 Desember nanti.

Kenaikan bea masuk tersebut di bulan Desember kini semakin nyata setelah Reuters melaporkan penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China dapat mundur hingga tahun 2020 lantaran China berusaha untuk mendapatkan penghapusan bea masuk yang lebih agresif dari AS.

Pemberitaan dari Reuters tersebut mengutip pakar-pakar di bidang perdagangan dan orang-orang yang dekat dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.


Di sisi lain, dari pihak China menyatakan banyak orang menyakini kesepakatan dalam waktu dekat, tetapi Pemerintah Beijing juga sudah siap dengan skenario perang dagang berkepanjangan.

"Beberapa orang China percaya bahwa China dan AS dapat mencapai kesepakatan segera. China menginginkan kesepakatan tetapi siap untuk skenario terburuk, perang dagang yang berkepanjangan" kata Hu Xijin, editor tabloid China Global Times yang terafiliasi dengan pemerintah, melalui Twitter, Rabu.

Akibat kabar baru tersebut selera terhadap risiko (risk appetite) pelaku pasar memburuk, dampaknya aset-aset berisiko berguguran, dan yen yang menyandang status sebagai aset aman (safe haven) kembali menjadi alternatif investasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terkini - Google Berita
November 21, 2019 at 10:23AM
https://ift.tt/37rwiMc

Trading Forex: Arah Angin Berpihak ke Yen Jepang, Mau Coba? - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Trading Forex: Arah Angin Berpihak ke Yen Jepang, Mau Coba? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.