"Bukan melepas, adalah kita menjual sebagian. Sekarang kita tinggal sekitar 30-an persen atau satu pertiga. jadi dua pertiga kita jual," ujar Mochtar dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC), Kamis (28/11/2019).
"Alasannya, terus bakar uang bagaimana kami kuat," kata Mochtar.
Bakar uang adalah strategi yang banyak diterapkan oleh perusahaan digital di tanah air termasuk dompet digital. Mereka melakukan promosi jor-joran untuk memberikan cashback dan potongan harga (diskon).
Cashback dan diskon dipilih untuk merayu masyarakat agar mau menggunakan dompet digital dan merasakan kemudahan dan kenyamanan (user experience) dalam transaksi. Kedua cara ini juga jadi cara dompet digital meningkatkan penggunanya.
Director of Enterprise Payment, OVO, Harianto Gunawan mengatakan bakar duit atau insentif adalah cara untuk menciptakan kepercayaan kepada masyarakat. Dibandingkan perbankan yang sudah membangun kepercayaan bertahun-tahun, e-wallet merupakan hal baru.
"Insentif merupakan salah satu cara untuk mendorong masyarakat beralih dari uang tunai menjadi non tunai dan membuat mereka mencoba menggunakan dan percaya," ujarnya dalam Fintech Summit & Expo di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
CEO GoPay Aldi Haryopratomo menambahkan bagi GoPay membakar uang merupakan hal yang lumrah asal diberikan kepada orang yang tepat.
"Kami membakar uang untuk mikro entrepreneur membuat transaksi mereka meningkat dan membuat bisnis lebih maju, bagi kami tidak masalah," terangnya.
(roy/dru)Bisnis - Terkini - Google Berita
November 29, 2019 at 11:33AM
https://ift.tt/2XUxFPl
OVO Vs GoPay, Siapa Paling Banyak Bakar Uang? - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "OVO Vs GoPay, Siapa Paling Banyak Bakar Uang? - CNBC Indonesia"
Post a Comment