Hal ini dibocorkan oleh Menteri Perindustrian Agung Gumiwang ketika ditemui di Davos, Swiss, pekan lalu.
"Saya juga sudah bicara dengan Grab, mereka ada niat melakukan investasi remanufacturing dari mobile phone yang sudah relatif tua atau sudah rusak, remanufacturing menjadi mobile baru dan ini berkiatan dengan IMEI itu sendiri," ujar Agus Gumiwang.
IMEI mirip identitas ponsel yang dikeluarkan oleh Global System for Mobile Association (GSMA) yang terdiri dari 15 (lima belas) digit nomor desimal unik yang diperlukan untuk mengidentifikasi alat dan/atau perangkat telekomunikasi yang tersambung ke jaringan telekomunikasi bergerak seluler.Pemerintah menerbitkan aturan IMEI pada 18 Oktober 2019 lalu dan berlaku pada April 2020. Setelah aturan ini berlaku, ponsel black market yang baru diaktifkan tidak akan tersambung dengan jaringan milik perusahaan telekomunikasi.
Jadi otomatis ponsel ini bisa berfungsi dengan normal bila di bawah ke luar Indonesia. Di Indonesia sendiri ponsel ini hanya bisa untuk foto saja.
President Grab Indonesia Redzki Kramadibrata mengatakan rencana ini masih dalam pembicaraan awal. Cuma menurutnya Indonesia perlu mengaktifkan smartphone yang layak karena akan membantu mendorong ekonomi digital.
"Potensi ekonomi digital Indonesia tak kurang dari US$100 miliar, smartphone yang layak dan terjangkau adalah kuncinya. Mari kita lihat ke depannya," ujar Ridzki.
(roy/roy)
Bisnis - Terbaru - Google Berita
January 27, 2020 at 06:50AM
https://ift.tt/38IarAc
Tak Lagi Jadi Ojol, Grab Bakal Berbisins Ponsel Daur Ulang? - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Lagi Jadi Ojol, Grab Bakal Berbisins Ponsel Daur Ulang? - CNBC Indonesia"
Post a Comment